Ngelanturin Minat Baca
Kalian suka kangen enggak si, dengan memori ketika kalian enggak punya agenda lain selain baca komik Doraemon yang baru dibeli dari Gramedia di siang harinya. Dibaca setiap halaman dengan pelan, dinikmati setiap gambarnya, sambil berimajinasi apa yang sedang terjadi dengan Nobita di Jepang sana.
Trus kalian nemu satu halaman yang cukup relate. Seperti ketika mereka membahas tentang Ensiklopedi, dan kalian punya ensiklopedi sendiri di rumah.
Trus kalian berhenti sejenak dari baca komik, untuk coba liat ada apa aja di ensiklopedi. Buka halaman secara acak dan menemukan kalimat yang belum pernah kalian tau, beserta penjelasannya.
Dulu gue punya banyak komik, dari Doraemon sampe Dragon Ball, komplit. Komik – komik itu yang mungkin membuat gue waktu kecil jadi rajin baca. Mulai dari baca ensiklopedi hingga biografi Presiden Suharto.
Tapi entah kenapa gue ngerasa minat baca gue sekarang berkurang. Gue lebih suka nonton tutorial berupa video ketimbang baca tutorial berformat teks secara runut. Kalaupun gue mencari suatu informasi dan ketemu artiket yang berkaitan, gue cenderung untuk hanya mencari informasi yang gue butuhkan di artiket tersebut, tanpa baca secara hati-hati dari kalimat pertama. Dan kadang itu membuat gue kehilangan konteks dari artikel yang gue temukan.
Gue ngerasa gue selalu dikejar waktu. Sehingga informasi yang gue butuhkan harus didapat secepat mungkin, tanpa mempelajari hal lain yang mungkin berkaitan dengan informasi tersebut. Padahal kalo ngomongin waktu, gue cukup rajin buka twitter atau scroll instagram, dan itu justru lebih membuang waktu.
Sampe sekarang gue belum menemukan teknik yang manjur buat mengurangi kebiasaan itu. Yang bisa gue lakukan sekarang adalah cek screen time
di iphone untuk lihat persentase aplikasi yang gue buka. Antara Social Networking, Productivity, atau Entertainment. Selama ini Social Networking masih merajai, namun berprogress meskipun lambat berkurang. Semoga gak kecanduan sosmed lagi.
Leave a Reply