Hadapi dengan tegar, atau menyerah pada kegelapan
Rabu lalu gue tumbang. Pulang pergi Bandung – Padalarang tiap hari ditambah load kerjaan cukup banyak membuat gue harus istirahat total di Hari Kamis. Dan Alhamdulillah, Jumat gue udah fit kembali dan siap untuk menerjang jalanan menuju Dayeuhkolot demi GDGPrime.
Namun, alam semesta punya cerita lain. Diturunkan hujan di hari ini, anugrah tiada tara. Hujan yang ditunggu sejak lama meskipun membuat gue terhambat lalu batal hadir ke acara. Dan sore ini pun tetap mengantar sang nona mengajar.
Baru genap sehari bugar, sudah siap menerjang hujan. Kini semua terserah gue. Hadapi dengan senyuman tegar, atau menyerah dan mengutuki kegelapan.
ヾ(⌐■_■)ノ Kini, saatnya jemput istri.
Leave a Reply