Memulai Belajar Angular JS

AngularJS adalah framework javascript yang digunakan untuk memaksimalkan elemen HTML menjadi tampilan yang dinamis. Meskipun masih terbilang muda, framework ini sudah banyak digunakan. Beberapa aplikasi yang sudah menggunakannya antara lain Youtube on PS3, Vevo, ga.me, Sky Store, dan MSNBC.

Salah satu fitur yang paling utama dan belum gue temuin di framework lain adalah Two Way Data -Binding. Fitur ini memungkinkan nilai elemen terhubung langsung dengan model. Ketika model / variabel di dalam controller diubah, maka tampilan di dalam DOM Element akan ikut berubah. Bergitupula apabila tampilan di elemen diubah, maka model di dalam controller pun akan ikut berubah. Contohnya seperti di bawah ini
[codepen_embed height=”268″ theme_id=”14290″ slug_hash=”xGKzOq” default_tab=”result” user=”afief”]See the Pen AngularJS – Two Way Data-Binding by Afief Yona Ramadhana (@afief) on CodePen.[/codepen_embed]

ubah text yang ada di dalam textbox

Selain fitur tersebut, fitur lain yang menarik juga adalah Template. Kita bisa membuat template dari HTML biasa, lalu membinding  setiap elemen ke dalam model sehingga tampilannya menjadi dinamis. Kita juga bisa membuat beberapa tampilan dengan HTML yang terpisah, lalu membuatnya menjadi halaman-halaman yang terpisah dengan menggunakan ngRoute.

Fitur – fitur tersebut dan fitur lain seperti MVVM, Directive, Service, dll dapat dipelajari dengan mudah dan menyenangkan di codeshool.com. Situs tersebut menyediakan course gratis bagi yang mau belajar AngularJS, dengan menonton beberapa video yang berisi penjelasan-penjelasan singkat namun terpapar dengan baik. Kemudian kita juga bisa mengerjakan contoh kasus pada setiap sesinya untuk dapat melanjutkan ke sesi course selanjutnya. Selamat Belajar 😀


Mobile Friendly Test

Salah satu tools dari google yang cukup favorit buat ngecek apakah web yang kita bangun mobile friendly atau tidak. Tools tersebut akan menganalisa bagaimana website kita tampil di dalam perangkat mobile. Yang paling utama adalah apakah font menjadi terlalu kecil, atau pranala-pranala yang ada jaraknya terlalu dekat.

Bagi yang mau mencoba, silakan masukkan nama website di bawah ini

atau langsung saja ke https://www.google.com/webmasters/tools/mobile-friendly/


Fetch() API

Salah satu problem ketika membuat aplikasi dengan meminimalisir library adalah ketika melalukan pemanggilan AJAX. Kadang mau gak mau gue tambahin jQuery, cuma buat pakai fitur AJAXnya yang mudah digunakan. Tapi kadang pula ketika ingin meminimalisir ukuran, gue tulis sendiri fungsi XHRnya. Meskipun, XMLHttpRequest cukup sulit untuk diingat implementasinya.

fetch()

Fungsi ini sama seperti AJAX. Digunakan untuk mengambil resource/data dari URL yang diberikan. Fungsi ini dapat dipanggil dengan window.fetch() atau fetch() dengan argument pertama adalah URL dan argument kedua adalah objek yang merupakan pengaturan tambahan. Fungsi ini akan menghasilkan objek Promise.

window.fetch("[url]", {[pengaturan_tambahan]}).
then(function(response) {
    //response object
});

Pengaturan tambahan yang dapat dimasukkan antara lain :

method: "[method]", //post, get, delete, dll.
headers: "[headers]",
body: "[body]",
mode: "[mode]". //cors, no-cors, atau same-origin
credentials: "[credentials]", //omit, same-origin, atau include
cache: "[cache]", //default, no-store, reload, no-cache, force-cache, atau only-if-cached.

(more…)


Weekend Terakhir Membujang

Siapa sangka, akhirnya tiba. Weekend terakhir gw hidup membujang. Tepat sabtu depan gw dan Dara bakal menikah. Bagi yang ingin tau info lebih detail, bisa buka disini. Kami akan bahagia jika kalian datang.

Sejak beberapa hari kemarin Dara udah “dipingit”. Artinya kesempatan gw untuk ketemuan sangatlah kecil, apalagi untuk ngajak dia main dan makan di luar. I have no idea apa yang dilakukan para bujang di weekend terakhir dia membujang. 😐


Intel Realsense App Challenge

Tahun kemarin, gue ikut kompetisi Intel Perceptual Computing Challenge. Berhasil lolos phase pertama, dan dapet kamera 3D perceptual dari Intel.

Kamera ini kurang lebih hampir sama dengan kinect. Perbedaannya ada di ukuran yang lebih kecil, dengan SDK yang hanya mendeteksi tangan dan wajah. Namun kamera 3Dnya lebih detail dari Kinect. Bisa mendeteksi mimik wajah dan mood nya.

Nah, tahun ini, Intel ngadain kompetisi yang sama dengan nama yang berbeda. Intel Realsense App Challenge. Gue kembali lolos phase pertama, dan dapet kamera yang lebih cihuy dari kamera kemarin. Doakan semoga lolos phase selanjutnya ya. 🙂


Mood Programmer

Pas lagi bikin game, kadang gue bisa seharian cuma mikirin algoritma yang mau gua pake tanpa ada perkembangan kode sedikitpun. Tapi kadang juga gue bisa seharian full ngoding tanpa mikirin panjang algoritma gamenya. Semua bergantung mood dan game yang mau gue bikin.

Jadi, ngoding buat game itu bukan cuma perihal susah atau enggak. Tapi yang paling penting, moodnya pas atau enggak dengan konsep dan bahasa pemrograman yang mau dipake buat bikin gamenya. Cheers!


Objek Seni di Pasar Seni

Kami ke Pasar Seni ITB 2014  dengan topeng buatan tangan sendiri. Banyak yang bertanya beli dimana, atau sekedar pinjam. Beberapa kali cuma berdiri di tengah keramaian jadi objek seni buat anak-anak kecil yang merengek ke ibunya ingin topeng yang sama.


Insurgency

Salah satu FPS game di steam yang bikin gue betah main sampe berjam-jam. Paling cihuy LAN Party berempat atau lebih. Tiap pemain kawan menggunakan peran yang berbeda-beda. Kerjasama tim dan strategi dibutuhkan di game ini.



Tanggapan gue terhadap insan-insan yang menanggapi kenaikan BBM

Tanggapan kepada insan-insan dan bude-bude yang :

  1. “Naik sepeda aja, jalan kaki, gitu kok repot”
    BBM naik, yang harganya naik bukan cuma masalah trasportasi ya bude.
  2. “Makanya hemat, kerja keras biar penghasilan lebih.”
    Udah bude, kan kitorang juga kasian sama yang udah kerja keras tapi penghasilan dan gaji gak naik.
  3. “Kalian gak usah protes BBM naik kalo masih ngerokok dan gak bisa hemat.”
    Nah, bude. Instead of naikin harga BBM, kenapa gak naikin cukai dan pajak rokok berkali-kali lipat. Uangnya bisa buat subsidi BBM, kebutuhan pokok enggak naik, Indonesia bisa sehat tanpa kartu – kartuan.

Gue sendiri bukan protester garis keras yang menolak kenaikan harga BBM. Cuma memang sangat menyayangkan keputusan itu dikeluarkan oleh pemerintah dan bertentangan dengan janji mereka saat kampanye. Padahal solusi nomer tiga diatas gue pikir paling pas.

Semoga setelah BBM naik, pemerintah banyak yang bersikap seperti Pak Ridwan Kamil. 🙂